"CHILD, INTELLIGENT AND TALLENT"

Senin, 27-08-2017
Dibaca: 736

Kehadiran sang motivator hebat Prof.Dr.Imam Robandi di Bumi Sai Wawai Lampung menggetarkan jiwa, menggugah semangat, dan me-recharging energi. Tiga (3) session disampaikan oleh nya dalam kesediaan ruang dan waktu. Sejak Sabtu pagi, 26 Agustus 2017, di pelataran bawah tenda, bersama ratusan wali siswa SMP Muh Ahmad Dahlan, Prof Imam menggugah kesadaran pentingnya melakukan bersama dalam mensupport dan mengexplore anak.

Intelligent atau kecerdasan siswa terdiri dari kognitif (pengetahuan), afektif (hati), dan psikomotor (ketrampilan). Segitiga intelligent ini harus mendapat perhatian dengan porsi yang sama. Menilai anak-anak tidak hanya pada sebatas angka-angka, tidak hanya finish di pensil 2B dan ujian-ujian kognitif lainnya.

Sisi lain bahwa anak juga memiliki keahlian dibanyak bidang (multi tallenta). Keberbakatan ini hendaknya diexplore, dilatih dan dikembangkan. Melejitkan kepiawaian dalam musik, olah raga, minat dan bakat anak. Anak-anak akan mendapatkan dunia nya. Kecanggihan teknologi menjadi miliknya, bahkan jauh menguasai dari gurunya. Masa anak-anak adalah masa emas, mereka harus unggul, "menetas" dan menjadi bintang. Anak Indonesia adalah anak spektakuler.

Hadir bersama Prof Imam, tim mativator nasional, yaitu Ustadz Supriyadi (Principal SMP Muh 2 Jogjakarta), Ustadz Turrachman (Principal SMP Muh 1 Majalengka), Ustadz Ahmad Said Matondang (PCM Jakarta), Ustadz Arif Rohman, dan special juga hadir istri Prof Imam. Mereka juga secara bergiliran "menyetrum" para hadirin untuk bangkit bergerak dan terus maju, membangun peradaban yang lebih baik.

Siang di hari yang sama, dari Pk. 13.00 - 18.00, Gedung Auditorium SMK Muh 3 Metro penuh sesak dihadiri oleh para Kepala Sekolah Muhammadiyah, Majelis Dikdasmen dan guru, untuk mengikuti Symposium National bersama Profesor multi talenta ini. "Berlarilah sebelum harimau bangun, dan wujudkan mimpi ketika orang lain baru akan menyusun mimpi", Ajak beliau dengan penuh energi.

Ciptakan atmosfir sekolah dengan keharmonisan, dialogis, saling terbuka, ramah dan welcoming. Jangan merasa selesai pada zona yang aman, tenteram, tapi tidak melakukan perubahan menuju kemajuan, maka kompetitor akan melesat jauh meninggalkan. Jangan hanya menjadi penonton kesuksesan orang lain. Terus bergerak, berani ambil resiko. Perubahan berbanding lurus dengan tingginya resiko.

Lawatan edukasi oleh Prof Imam dan tim, diakhiri pada Minggu, 27 Agustus 2017 di Aula Universitas Muhammadiyah Metro, dalam Tabligh Akbar Pendidikan.

Semoga membawa impact yang hebat menuju perubahan kemajuan lebih berkualitas.

By: Tri Hanifah

Tags: muhammadiyah